HADIAH TERBAIK BAGI YANG TELAH MENINGGAL (2)
Mereka yang terlahir kembali dalam bentuk roh yang tidak beruntung dapat dibebaskan dari kondisi penderitaan mereka melalui transfer jasa (=pelimpahan jasa) kepada mereka oleh teman dan kerabat yang melakukan beberapa perbuatan baik.
Perintah Sang Buddha untuk mentransfer pahala / melimpahkan jasa kepada orang yang telah meninggal ini adalah padanan dari kebiasaan Hindu yang telah turun temurun selama berabad-abad.
Berbagai upacara dilakukan agar arwah leluhur yang telah meninggal dapat hidup damai. Kebiasaan ini telah memberikan pengaruh yang luar biasa pada kehidupan sosial di negara negara Buddhis tertentu.
Orang mati selalu dikenang ketika melakukan perbuatan baik, dan lebih banyak lagi pada kesempatan yang berhubungan dengan kehidupan mereka, seperti peringatan kelahiran atau kematian mereka. Pada kesempatan seperti itu, ada ritual yang umumnya dilakukan. Pemindah menuangkan air dari kendi atau bejana serupa lainnya ke dalam wadah, sambil mengulangi rumus Pali yang diterjemahkan sebagai berikut:
Seperti sungai, bila penuh harus mengalir mencapai dan mengisi saluran utama yang jauh. Jadi, apa yang diberikan di sini akan menjangkau dan memberkati roh-roh di sana. Seperti air yang dituangkan di puncak gunung segera turun dan memenuhi dataran. Apa yang diberikan di sini akan tercapai dan memberkati roh-roh di sana.
(Nidhikanda Sutta - Khuddakapatha)
Asal usul dan pentingnya pelimpahan jasa terbuka untuk perdebatan ilmiah. Meskipun adat kuno ini masih ada sampai sekarang di banyak negara Buddhis, sangat sedikit umat Buddhis yang mengikuti adat kuno ini yang memahami arti pelimpahan jasa dan cara yang tepat untuk melakukannya.
o0o
:: dikutip dari posting oleh: Betty Gunawan (29/08/2023 08:09) di link;
https://www.facebook.com/groups/190875935419155/permalink/850963109410431/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar